Sabtu, 07 Oktober 2023

MU menolak penyerang yang mencetak gol sebanyak keseluruhan serangan Setan Merah itu

 Kesalahan transfer menjadi salah satu penyebab Manchester United tak mampu bangkit dalam beberapa tahun terakhir.

Masa jabatan Ralf Rangnick sebagai manajer sementara Manchester United dikenang oleh para penggemar sebagai sebuah bencana, mencatatkan musim Liga Inggris 2021/22 terburuk bagi klub. Salah satu alasan yang berdampak langsung tak lain adalah keluarga Glazer.

Secara khusus, bos AS melarang pelatih asal Jerman itu menambahkan bala bantuan yang diperlukan ke skuad MU pada Januari 2022. Alhasil, Rangnick hanya memenangkan 11 dari 29 pertandingan memimpin Setan Merah (38%), imbang 9 kali, dan kalah 9 kali.

Krisis serangan di pertengahan musim membuat hasil MU semakin terpuruk. Mason Greenwood diskors pada akhir jendela transfer Januari, dan Anthony Martial pergi ke Sevilla dengan status pinjaman jangka pendek.

broken image

Menghadapi hal itu, Rangnick menginginkan kontrak ofensif lain untuk menyelamatkan musim.Guru Jerman itu menyebutkan nama-nama dengan harga yang pantas, di antaranya adalah Alvarez yang sedang bersinar terang di Man City namun semua orang hanya mendapat gelengan kepala.

Dalam wawancara tersebut Rangnick berbagi: “Ketika saya bertanya, jawabannya saat itu adalah tidak; bukan siapa-siapa. Ada beberapa orang yang disarankan: Diaz (Porto) yang kini berada di Liverpool, Alvarez (River Plate) yang berada di Manchester City, Vlahovic (Fiorentina) yang kini berada di Juventus.”

Rangnick menambahkan: “Saat itu kami masih mengikuti tiga turnamen, Liga Champions, Piala FA, dan finis keempat di Liga Nasional. Saya berbicara dengan dewan direksi dan mengatakan kami setidaknya harus membeli pemain dengan status pinjaman atau kontrak permanen, namun pada akhirnya jawabannya adalah tidak.”

Itu juga menjadi salah satu jawaban mengapa MU bertahun-tahun tidak bisa kembali ke bentuk semula, antara lain karena mereka memiliki suprastruktur pemimpin yang kurang baik.

Sangat disayangkan MU merindukan Julian Alvarez, pemain yang saat itu hanya bermain untuk satu tim di Brasil, River Plate. Alvarez mencetak 36 gol dalam 96 penampilan untuk River dan membantu Argentina menjuarai Copa America 2021. Pimpinan MU menolak permintaan Rangnick dengan alasan kemungkinan ketidaksepakatan dengan pandangan pelatih baru.

Rangnick terkenal sebagai direktur sepak bola berbakat dengan visi jangka panjang, namun MU tak percaya diri mendengarkan sarannya. Dan kemudian mereka memberikan hadiah itu kepada rival sekota mereka, Manchester City. Tim besutan Pep Guardiola hanya perlu merogoh kocek sebesar 14 juta poundsterling di hari terakhir bursa transfer untuk mendapatkan striker yang kini bersaing langsung memperebutkan posisi bersama Erling Haaland.

Sejak awal musim lalu, Alvarez sudah mencetak 23 gol di semua kompetisi untuk Man City, prestasi hanya kalah dari Erling Haaland (60).

Musim ini, Alvarez bermain di level yang cukup tinggi dengan mencetak 6 gol dan 5 assist dalam 12 penampilan. Sama dengan jumlah pasti gol yang dicetak bintang penyerang MU seperti Rasmus Hojlund, Marcus Rashford, Antony Martial, dan Alejandro Garnacho jika digabungkan.

Departemen olahraga Man United mendapat banyak kritik karena tidak mengikuti saran dari pencari bakat, malah memilih pemain terkenal untuk tujuan komersial. Itu sebabnya sekarang mereka tertinggal dibandingkan yang lain.

>> Sumber artikel berasal dari situs web: https://188betlogin.car.blog/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

MU mengertakkan gigi dan mengeluarkan uang untuk memulangkan Jadon Sancho dari Old Trafford

  MU bersedia membayar gaji besar untuk mengirim Jadon Sancho ke Borussia Dortmund, setelah diisolasi sepenuhnya dari tim utama oleh Erik te...